- Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
- Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
- Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
- Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
1. Fonem : sebuah istilah linguistik dan merupakan satuan terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Fonem berbentuk bunyi.
Misalkan dalam bahasa Indonesia bunyi [k] dan [g] merupakan dua fonem yang berbeda, misalkan dalam kata "cagar" dan "cakar". Tetapi dalam bahasa Arab hal ini tidaklah begitu. Dalam bahasa Arab hanya ada fonem /k/.
2. Silabel / Suku Kata : unit pembentuk kata yang tersusun dari satu fonem atau urutan fonem.
3. Konjungsi / Ungkapan kata : Menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat.
4. Nomina / Kata Benda : Kelas kata yang menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan/
5. Verba / Kata Kerja : Kelas kata yang menunjukan tindakan, aktifitas, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.
6. Infleksi : Proses penambahan morpheme infleksional kedalam sebuah kata yang mengandung indikasi grammatikal seperti jumlah, orang, gender, dst.
7. Uterans : Merupakan sub elemen dari fungsionalitas Diksi, dan mempengaruhi Diksi berdasarkan kemampuan bahasa dengan kriteria penggunaan dan pemahaman yang jelas dan efektif.
8. Hubungan : Adalah kata yang menghubungakan kata sebelum dengan sesudahnya.
Sebelum menentukan pilihan kata, penulis harus
memperhatikan dua hal pokok, yakni: masalah makna dan relasi makna :
• Makna sebuah kata /
sebuah kalimat merupakan makna yang tidak selalu berdiri sendiri. Adapun makna
menurut (Chaer, 1994: 60) terbagi atas beberapa kelompok yaitu :
1. Makna Leksikal : makna yang sesuai dengan referennya,
sesuai dengan hasil observasi alat indera / makna yg sungguh-sungguh nyata dlm
kehidupan kita. Contoh: Kata tikus, makna leksikalnya adalah binatang yang
menyebabkan timbulnya penyakit (Tikus itu mati diterkam kucing).
2. Makna Gramatikal : untuk menyatakan makna-makna atau
nuansa-nuansa makna gramatikal, untuk menyatakan makna jamak bahasa Indonesia,
menggunakan proses reduplikasi seperti kata: buku yg bermakna “sebuah buku,”
menjadi buku-buku yang bermakna “banyak buku”.
3. Makna Referensial dan Nonreferensial : Makna referensial
& nonreferensial perbedaannya adalah berdasarkan ada tidaknya referen dari
kata-kata itu. Maka kata-kata itu mempunyai referen, yaitu sesuatu di luar
bahasa yang diacu oleh kata itu. Kata bermakna referensial, kalau mempunyai
referen, sedangkan kata bermakna nonreferensial kalau tidak memiliki referen.
Contoh: Kata meja dan kursi (bermakna referen). Kata karena dan tetapi
(bermakna nonreferensial).
3. Makna Denotatif dan
Konotatif
Makna denotatif adalah makna asli, makna
asal atau makna sebenarnya yang dimiliki sebuah leksem. Contoh: Kata kurus,
bermakna denotatif keadaan tubuhnya yang lebih kecil & ukuran badannya
normal. Makna konotatif adalah: makna lain yang ditambahkan pada
makna denotatif tadi yang berhubungan dengan nilai rasa orang / kelompok orang
yang menggunakan kata tersebut. Contoh: Kata kurus pada contoh di atas bermakna
konotatif netral, artinya tidak memiliki nilai rasa yang mengenakkan, tetapi
kata ramping bersinonim dengan kata kurus itu memiliki konotatif positif, nilai
yang mengenakkan. Orang akan senang bila dikatakan ramping.
e. Satuan semantic
Seperti pada banyak bentuk bebas yang minimal
yang disebut di atas ini, metode ini memilah-milah kalimat ke dalam
kesatuan-kesatuan semantiknya yang paling kecil. Tetapi, bahasa sering memuat
kata yang mempunyai nilai semantik kecil (dan sering memainkan peran yang lebih
gramatikal), atau kesatuan-kesatuan semantik yang adalah kata majemuk.
Sumber :
http://goposmile.blogspot.co.id/2012/01/diksi.html
https://gocengbro.wordpress.com/bahasa-indonesia-dalam-diksi/
http://tugasmanajemen.blogspot.co.id/2011/04/pengertian-fungsi-dan-elemen-elemen.html
https://disclamaboy.wordpress.com/2012/11/02/diksi-pengertian-dan-macam-macamnya/
https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_kata
https://id.wikipedia.org/wiki/Fonem
http://teorikux.blogspot.co.id/2013/10/diksi-pilihan-kata.html
Konjungsi Konjungsi
kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat:
kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, serta
kalimat dengan kalimat. Contoh: dan, atau, serta. Preposisi dan
konjungsi adalah dua kelas yang memiliki anggota yang dapat beririsan.
Contoh irisannya adalah karena, sesudah, sejak, sebelum.
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar